Resident Evil 4 telah menjadi salah satu game yang ikonik dalam industri game sejak dirilis pada tahun 2005. Kini, 18 tahun setelah game asli diluncurkan, Capcom merilis remake Resident Evil 4. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana game yang lama ini di-remake dan apa saja perubahan yang dilakukan untuk memberikan pengalaman yang lebih baik untuk para pemain. Dalam dunia game modern yang cepat berkembang, apakah Resident Evil 4 Remake masih memiliki tempat di hati para gamers ataukah tidak? Mari kita mulai membahasnya!
Plot
Secara garis besar tidak ada perubahan berarti dari sisi cerita antara Residen Evil 4 versi original atau pun versi remake. Sosok produser di balik proyek remake ini, Yoshiaki Hirabayashi, sempat mengonfirmasi jika gamenya sendiri memiliki alur cerita yang sama dengan versi original. Meskipun begitu, memang ada beberapa detail dan elemen lain yang dirubah.
Versi remake dari Resident Evil 4 ternyata menghadirkan beberapa jenis musuh baru untuk dihadapi. Hal ini tentunya membuat jenis musuh yang akan dihadapi oleh para gamers jadi lebih beragam. Dan yang menarik adalah terdapat beberapa momen di mana para monster kerap memberikan jump scare yang mengejutkan.
Selain itu, ada beberapa detail lain yang ditambahkan di cerita game ini, tapi mari kita hindari pembahasan lebih lanjut untuk mengantisipasi spoiler. Hingga, pada intinya, plot utama gamenya tetap sama. Dimana Leon Kennedy ditugaskan oleh sang presiden untuk menyelamatkan putrinya, Ashley Graham. Leon harus berpetualang di berbagai tempat mulai dari desa yang mengerikan, gereja, danau, dan bahkan kastil. Leon juga harus mengadapi banyak perlawanan dari para monster dan zombie yang mengerikan.
Dalam game Resident Evil 4 Remake, Capcom secara keseluruhan membagi seluruh misinya menjadi 16 chapters. Hal ini berbeda dengan versi game original di mana berbagai alur ceritanya terbagi dalam poin-poin cerita. Tetapi, seperti disebutkan di atas bahwa secara keseluruhan, plot tetap sama dengan versi original. Jadi, dengan kata lain, keseluruhan 16 chapters tersebut menjadi rangkuman dari berbagai poin-poin cerita.
Grafis & Atmosfir
Secara grafis, Resident Evil 4 Remake akan terasa memiliki kualitas grafis yang memukau, apalagi, gamers bisa memaksimalkan jumlah fps yang mencapai hingga 60 fps. Salah satu aspek grafis yang paling terlihat adalah peningkatan pada tekstur. Environment dan karakter dalam game ini sekarang memiliki tekstur yang lebih jelas dan detail, membuat pengalaman bermain game menjadi lebih nyata dan memikat. Bayangan dan efek cahaya juga terlihat jauh lebih baik, memberikan atmosfir yang cukup menegangkan.
Namun, dengan semua perubahan visual yang dilakukan, penulis sendiri merasa ada sedikit perasaan “kehilangan” dibanding dengan game aslinya, yang memiliki atmosfir horor klasik yang dihadirkan oleh grafis yang lebih kasar. Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa secara keseluruhan, Resident Evil 4 Remake terlihat memukau dan mampu memenuhi harapan para penggemar mampu “mempermainkan” emosi dari para gamers.
Selain peningkatan kualitas grafis yang signifikan, Capcom juga ternyata memberikan perhatian lebih terhadap detail lain misalnya audio. Dalam game original, suara dari senjata yang ada atau environment bahkan musuh memang sudah baik. Namun, dalam versi remake, audio yang dihadirkan jauh lebih jernih dan cenderung “padat.” Contoh nyatanya adalah suara pistol yang digunakan oleh Leon. Peningkatan audio ini jelas akan memberikan pengalaman bermain lebih imersif untuk para gamers.
Perubahan Besar Mekanisme Game
Selain dari segi grafis, aspek yang paling terasa perbedaannya dalam Resident Evil 4 Remake adalah gameplay. Capcom berhasil menyesuaikan gamenya dengan mekanisme gameplay modern tanpa kehilangan esensi dari gamenya. Contoh yang paling nyata dari hal ini adalah movement set Leon yang terasa fluid, waepon mechanism yang lebih lengkap dan eksplorasi wilayah yang semakin baik.
Capcom juga menghadirkan sesuatu yang berbeda dari sifat para musuh, misalnya, dengan menembak sesuatu atau musuh, hal itu akan memancing musuh lain datang lebih agresif. Karena itu, versi remake menghadirkan movement sneaking atau mengendap-endap dari belakang.
Yang juga baru dari mekanisme versi remake adalah pergantian senjata. Dalam versi original, pemain akan sulit untuk berganti senjata apalagi ketika situasi sedang genting. Namun, dalam versi remake ini pemain bisa mengganti senjata di tengah game dengan memanfaatkan d-pad. Bahkan tidak hanya itu, kita juga bisa mengatur set senjata apa yang akan digunakan dan di posisi seperti apa. Hal ini tentunya sangat membantu gamer untuk menyelesaikan misi dan menghadapi musuh dengan jauh lebih mudah, efektif, dan taktikal.
Namun, memang sistem aiming disini bagi penulis terasa mengganggu dan kurang responsif. Capcom memutuskan untuk mengganti sistem senjata dan aiming dari Leon, yang awalnya menggunakan red dot menjadi arah reticle.
Masih dari segi sistem aiming, terdapat tiga sistem kesulitan yang bisa dipilih, di mana dalam tingkat kesulitan yang paling mudah gamer akan mendapatkan keuntungan berupa “assisted aim.” Sistem ini sebenarnya cukup baik dan membantu. Namun, terkadang mekanisme aim tersebut justru sedikit merugikan. Misalnya, aim yang diarahkan justru ke arah badan atau lengan.
Hal tersebut justru terkadang membuat peluru menjadi terbuang. Gamers sebenarnya masih bisa mengatur sendiri aim senjata, meskipun untuk menggesernya akan terasa sangat sulit dan berat. Padahal, seharusnya Capcom masih bisa memberikan para pemain kebebasan untuk mengatur aimnya meskipun sistem “assisted aim” diaktifkan.
Selanjutnya, perubahan mekanisme game di Resident Evil 4 lainnya adalah sosok Ashley Graham. Dalam versi original, menjaga sosok Ashley adalah salah satu hal berat dan juga melelahkan. Ashley nampak begitu kikuk dan sering memancing musuh yang membuat dia sering kehilangan health point.
Hal tersebut ternyata sudah dihilangkan dan dikurangi oleh Capcom dalam versi remake. Misalnya, Ashley kini tidak lagi memiliki health bar yang membuat dia “kebal” terhadap serangan. Meskipun begitu, Capcom mengganti hal tersebut dengan dua “situasi” atau keadaan. Pertama adalah ‘incapacitated’ di mana Ashley tidak mampu bergerak dan hanya bisa terdiam.
Dalam situasi ini, butuh beberapa waktu bagi Ashley untuk kembali bangkit dan normal. Gamers bisa mempercepat proses pemulihan Ashley dengan membantunya untuk berdiri. Kemudian, mode kedua adalah ‘kidnapped’ di mana dalam situasi ini artinya Ashley dalam bahaya karena berhasil diculik oleh musuh. Leon perlu segera menyelamatkannya sebelum dia benar-benar tidak bisa diselamatkan dan permainan berakhir.
Capcom juga menghadirkan fitur yang berbeda untuk memerintah Ashley, kita bisa memberikan perintah untuk tetap di belakangnya atau di dekatnya. Atau bisa juga meminta Ashley untuk jaga jarak dan menyebar ketika berhadapan dengan musuh.
Terakhir, yang jadi salah satu daya tarik dari game ini dan jadi satu keunggulan dari Resident Evil 4 Remake adalah kemunculan sistem parry. Gamers yang gemar bermain RPG seperti Dark Souls atau Sekiro mungkin tidak asing dengan istilah parry atau menahan serangan lawan. Dalam game Resident Evil 4, gamers bisa melakukan teknik ini untuk menahan serangan musuh.
Ini jadi salah satu mekanisme baru di gamenya, karena dalam versi original Capcom tidak menghadirkan sistem ini. Yang menarik adalah combat knife yang Leon gunakan memiliki daya tahan atau durabilitas. Dengan melakukan parry atau terlalu sering menggunakan pisaunya, maka kalian akan membuat durabilitas dari pisau tersebut hancur. Meskipun begitu, gamers masih bisa memanfaatkan pisau lainnya seperti boot knife atau kitchen knife. Juga, jika combat knife Leon hancur maka merchant bisa memperbaikinya.
Performance
Sebelum memasuki pembahasan dalam aspek performa, perlu menjadi catatan bahwa penulis memainkan game ini di platform PlayStation 5. Sehingga, mungkin ada beberapa perbedaan tergantung dari platform yang gamers gunakan. Meskipun Resident Evil 4 Remake tidak hanya sekedar peningkatan performa grafis, tentunya memaksimalkan performance dalam gamenya akan sangat meningkatkan pengalaman bermain sehingga lebih sempurna.
Selanjutnya, terdapat beberapa glitch atau bug minor yang muncul dalam gamenya. Bug atau glitch tersebut memang tidak terjadi setiap waktu atau tidak terjadi di semua momen chapter. Tetapi, dalam beberapa kesempatan gamer akan melihat sedikit glitch atau bug minor yang terjadi. Misalnya, bagaimana tubuh musuh masih bisa menembus pintu. Bug atau Glitch tersebut memang tidak menganggu, tetapi sedikit mengurangi kesempurnaan gamenya.
Yang menarik adalah gamer bisa memiliki dua opsi settingan grafis dalam permainan. Pertama adalah Resolution Mode. Dalam mode ini, kita akan disuguhkan tampilan 4K dengan fps di kisaran 30-40fps saja. Framerate tersebut akan tetap terjaga dalam sebagian besar chapter. Juga jika kamu ingin memaksimalkan fitur ray tracing, mode tersebut adalah pilihan yang tepat.
Mode kedua yang bisa dipilih adalah Framerate Mode. Dalam mode ini, gamenya akan tetap berusaha untuk mencapai 60fps namun untuk pixel ratenya mengalami perubahan dengan jumlah maksimal di angka 2160p. Dalam beberapa situasi yang besar atau intens, memang akan ada penurunan resolusi dan kualitas gambar demi mempertahankan framerate agar tetap stabil di 60 fps. Pengalaman yang dialami penulis dalam mencoba performa mode ini, penurunan resolusi dan kualitas gambar cenderung tidak terlalu terasa sehingga pengalaman bermain tetap bisa sangat mengasyikan.
Kesimpulan
Melalui pembahasan di atas bisa kita tarik kesimpulan jika game Resident Evil 4 Remake berhasil melakukan hal yang menarik dan luar biasa dari sebuah game remake. Gamenya mampu untuk menghadirkan pengalaman bermain yang berbeda, di mana Capcom menghadirkan sentuhan yang lebih modern di gamenya, tetapi DNA dari gamenya sendiri tetap dipertahankan seperti yang aslinya. Pengalaman bermain yang lebih baik menjadi kunci dari keunggulan game ini.
Berbagai aksi yang menarik, kualitas grafis yang sangat apik, penambahan hal baru yang apik, menghilangnya hal-hal yang dibenci para pemain, bisa jadi pertimbangan gamers untuk segera memainkan gamenya terlepas dari kalian ada penggemar dari versi original atau pemain baru. Dari berbagai proyek remake Resident Evil yang dilakukan Capcom sebelumnya, bisa dikatakan Resident Evil 4 Remake adalah game yang terbaik sejauh ini yang berhasil menghadirkan ptensi penuh gamenya.
The Review
Resident Evil 4: Remake
Resident Evil 4 Remake berhasil melakukan hal yang menarik dan luar biasa dari sebuah game remake. Gamenya mampu untuk menghadirkan pengalaman bermain yang berbeda, di mana Capcom menghadirkan sentuhan yang lebih modern di gamenya, tetapi DNA dari gamenya sendiri tetap dipertahankan seperti yang aslinya. Pengalaman bermain yang lebih baik menjadi kunci dari keunggulan game ini.
PROS
- Kualitas grafis yang luar biasa
- Peningkatan kualitas audio
- Peningkatan mekanisme permainan
- Desain karakter yang jauh lebih menarik
CONS
- Sistem aim assisted yang kurang nyaman
- Glitch minor
- Hilangnya red dot di senjata Leon